Pelajaran Terakhir

Setelah mengetahui gurunya akan meninggal, Lao Tzu terlihat mendekati gurunya.
"Guru, apakah guru mempunyai kata-kata bijak terakhir ?"
"Sekalipun kamu tidak bertanya, aku pasti akan mengatakan sesuatu kepadamu..", jawab sang guru.
"Apa itu ?"
"Kamu harus turun dari keretamu bila kamu melewati kota kelahiranmu"
"Ya, guru. Ini berarti orang tidak boleh melupakan asalnya. "
"Sekarang, lihatlah dan katakan apakah kamu dapat melihat lidahku."
"Ya"
"Apakah kamu melihat gigiku ?"
"Tidak, tak adayang tersisa."
"Kamu tahu kenapa ?"
"Aku rasa," kata Lao Tzu setelah berpikir sejenak," lidah tetap ada karena lunak, gigi rontok karena mereka keras." "Ya betul, " jawab sang guru.
"Itulah kebijaksanaan di dunia. Kini aku tidak apa-apa lagi untuk diajarkan kepadamu."
Di hari berikutnya, Lao Tzu mengatakan "Tidak ada sesuatupun di dunia yang selunak air. Namun tidak yang mengunggulinya dalam mengalahkan yang keras. Yang lunak mengalahkan yang keras dan yang lembut mengalahkan yang kuat. Setiap orang tahu itu, tapi sedikit saja yang mau mempraktekkannya.."

(Michael C. Tang, Kisah kebijaksanaan Cina klasik)

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "Pelajaran Terakhir"

Posting Komentar